Entri Populer

Jumat, 18 Maret 2011



Nanas, Redakan Radang Tenggorokan



Nanas adalah buah yang tumbuh di wilayah tropis sejuk. Rasanya manis segar, terutama jika Anda memilihnya dalam keadaan matang.

Menikmati segelas jus nanas segar rasanya akan membawa Anda pada nikmatnya duduk di tepi pantai sambil berjemur.

Nanas adalah buah yang penuh dengan mineral, kalium, kolin, natrium, fosfor, magnesium, belerang, besi kalsium, dan yodium. Memiliki banyak vitamin termasuk vitamin C dan merupakan sumber bromelain yang sangat baik, enzim yang membantu pencernaan.

Bromelain juga telah dikenal dapat menyembuhkan radang tenggorokan dan menenangkan tenggorokan. Nanas yang siap santap adalah nanas yang beraroma kuat dan manis, bentuknya gemuk dan besar. Daunnya harus mudah dicabut, kulitnya pun harus berwarna emas gelap.

Tips membuat jus nanas:
Potonglah bagian atas dan bawahnya hingga bersih, jika bukan nanas organik pastikan kulit terbuang bersih. Iris daging buah termasuk biji dan masukkan ke juicer.

Bila anda mau mengonsumsinya langsung, potong memanjang dan buang biji hingga bersih.

Cokelat, Paling Kaya Antioksidan






Kabar gembira untuk para pecinta cokelat. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa cokelat hitam ternyata lebih kaya antioksidan bahkan bila dibandingkan dengan kelompok buah beri.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di pusat pabrik cokelat Hershey's Amerika. Mereka membandingkan jumlah antioksidan dalam blueberry, cranberry, dan jus buah delima untuk arsip kesehatan dan gizi produk mereka.

Namun hasilnya tak disangka, kakao dalam cokelat hitam terlihat memiliki kandungan flavanols lebih banyak dibandingkan dengan buah-buahan di atas.

"Untuk mengkaji nilai gizi dari cokelat kita harus bisa melihat kadar makronutriennya seperti lemak dan protein. Dari tes inilah kami temukan komposisi makronutrien bubuk kakao sangat baik" jelas pemimpin penelitian Dr Debra Miller.

Menurut Miller biji kakao bahkan bisa disebut sebagai buah super. Ini didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan bahwa hanya dengan konsumsi sepotong coklat hitam sehari dapat memangkas hingga sepertiga risiko penyakit jantung. Hanya 6.7g atau seperempat ons per hari cokelat terbukti optimal melindungi jantung.

Belum cukup sampai disitu para peneliti juga mengklaim bahwa dengan menghirup bau cokelat saja kita dapat terlindung dari pilek.

Namun yang patut disayangkan adalah lemak dan kadar gula tinggi dalam cokelat yang tidak begitu bagus bagi tubuh. Ini berarti Anda harus pintar memodifikasi cokelat dengan menyantapnya bersama makanan kaya serat seperti kacang-kacangan dan buah dan sayuran

Senin, 14 Maret 2011

Minyak Kelapa, MCFA-Nya Baik untuk Pencernaan



Minyak Kelapa, MCFA-Nya Baik untuk Pencernaan


SHUTTERSTOCK
Daging buah kelapa bisa memberikan tambahan energi, sedangkan minyaknya mampu menjaga kesehatan jantung.
TERKAIT:
Kolesterol, Kunci Panjang Umur Pria
Hipertensi dan Kolesterol Tinggi Picu Pikun
Kolesterol Terlalu Rendah Juga Berbahaya
Mengenal Jenis Minyak Kelapa
Kenapa Minyak Kelapa Menyehatkan?
- Kelapa adalah anugerah untuk penduduk di negeri tropis. Manfaatnya untuk kesehatan telah dirasakan nenek moyang kita selama berabad-abad. Sayang, belakangan ini minyak kelapa mulai ditinggalkan karena selalu diidentikkan dengan lemak jenuh dan sakit jantung.
“Mengobati penyakit dengan minyak kelapa? Ah, yang benar saja…,” tukas seorang teman. Pendapat teman itu sesungguhnya bukan hal aneh. Selama ini kita mengenal minyak kelapa karena “kejahatannya” untuk jantung.
Berbagai publikasi yang dimuat di media massa sering menyebut kandungan lemak jenuh yang tinggi punya andil terhadap serangan jantung. Fakta yang terungkap dari pemberitaan itu adalah kandungan lemak jenuh minyak kelapa adalah 92 persen, sedangkan minyak kelapa sawit hampir separuhnya, 45 persen. Fakta itu cukup membuat masyarakat heboh mengganti minyak gorengnya supaya tidak kena penyakit jantung. Bukan kebetulan, data dari Departemen Kesehatan RI mengungkapkan bahwa penderita penyakit jantung semakin banyak.
Oleh karenanya, kelezatan penganan kecil atau masakan dari buah, santan, dan minyak kelapa yang dahulu nyaris tak pernah absen hadir di meja makan mulai dikurangi atau dihindari.
Tak Selalu Jahat
Jika kita menengok pola makan nenek moyang kita, kelapa yang diolah menjadi minyak atau santan adalah menu yang lazim dijumpai sehari-hari. Sayangnya, tidak ada data atau penelitian tentang pola makan mengandung minyak kelapa dan serangan jantung di masa silam. Namun, sepertinya mereka sehat-sehat saja, mungkin malah lebih sehat dari kita sekarang.
Orang India sudah ribuan tahun menyembuhkan dirinya dengan minyak kelapa, baik dengan dimakan maupun dioleskan di kulit. Seperti diketahui, minyak kelapa adalah bahan yang sering dipakai dalam tradisi pengobatan Ayurveda.
Tradisi penyembuhan masyarakat Indian di benua Amerika Selatan menggunakan minyak kelapa untuk bertahan dari serangan nyamuk malaria. Tentu masih lekat dalam ingatan kita saat masih kecil bunda selalu mengoleskan minyak kelapa dicampur bawang merah di perut untuk mengobati masuk angin.
Dari pengalaman, Hj. Endang Suwaldyaningsih, “spesialis” pijat bayi dan anak balita di Depok, mengatakan bahwa minyak kelapa merupakan minyak terbaik untuk mengurut. “Selain memberi rasa hangat bagi bayi dan anak-anak, minyak kelapa memudahkan gerakan mengurut. Kadang saya mencampurinya dengan bawang merah, minyak telon, bangle, atau minyak bumi. Semua itu tergantung kepentingannya,” kata Hj. Endang.
Dr. Weston A. Price, seorang dokter gigi dan peneliti nutrisi dari Cliveland, Ohio, Amerika Serikat, pada tahun 1930-an pernah meneliti hubungan antara kesehatan penduduk asli di kepulauan Pasifik dan diet mereka. Hasil penelitian dokter yang dijuluki Charles Darwin of Nutrition itu diterbitkan pada tahun 1938 dalam sebuah buku berjudul Nutrition and Physical Degeneration.
Dalam penelitiannya, Dr. Price membandingkan mereka yang mengasup semata makanan tradisional dan yang mulai mengonsumsi makanan dari Barat. Terbukti bahwa penduduk yang mengasup semata makanan tradisional memiliki kesehatan tubuh dan gigi yang baik.
Sebaliknya terjadi pada mereka yang mulai bergaya hidup modern. Penyakit gigi, infeksi, dan degeneratif seperti jantung, diabetes, dan kanker, menjadi umum dijumpai.
“Meski termasuk dalam jenis asam lemak jenuh, minyak kelapa terdiri dari molekul lemak unik yang dikenal sebagai medium-chain fatty acid (MCFA),” tulis Murray Price, Ph.D, dalam bukunya yang berjudul Terapi Minyak Kelapa.
Menurutnya, MCFA ini dicerna secara berbeda dibandingkan dengan lemak lainnya. Karena bentuk molekulnya yang lebih kecil, asam lemak ini memerlukan energi lebih kecil dan enzim lebih sedikit untuk dicerna.
Asam lemak MCFA ini dicerna dan diserap lebih cepat dengan upaya minimal oleh tubuh. Oleh karena itu, minyak kelapa ini baik untuk mengobati orang yang mengalami masalah pencernaan seperti kesulitan menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K).
Antimikroba & Antioksidan
Asam lemak MCFA ini juga bermanfaat untuk orang lanjut usia. Pada tubuh orang tua enzim-enzim pencernaan dan penyerapan usus tidak bekerja seefisien dahulu. Ini mengancam pemenuhan vitamin dan mineral pada orang tua. MCFA bisa membantu efisiensi pencernaan serta penyerapan vitamin dan mineral pada orang tua.
MCFA juga ditemukan pada air susu ibu, terutama pada komponen yang melindungi dan memberi gizi bayi. Efek antimikroba, menurut Murray, ditemukan juga dalam MCFA. Virus dan bakteri yang dilapisi oleh lipid atau lemak dihancurkan dengan mudah oleh MCFA dengan merusak membran lemaknya. Asam lemak ini juga ditemukan di lapisan kulit dan setiap akar rambut. Selain berfungsi melumasi rambut dan kulit supaya tetap indah, asam lemak ini juga berfungsi menyerang mikroorganisme yang masuk lewat kulit.
Selain berfungsi sebagai antimikroba, minyak kelapa juga mengandung zat antioksidan. Antioksidan adalah zat yang bermanfaat untuk menghentikan serangan radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan yang paling terlihat dengan mata telanjang adalah penuaan di kulit.
Manfaat minyak kelapa untuk kulit ini sudah dirasakan oleh penduduk Kepulauan Polinesia. Mereka dari generasi ke generasi terekspos cahaya matahari yang membara, tapi kulitnya tetap indah tanpa kanker.
Minyak kelapa yang dioleskan ke kulit meresap dalam kulit dan susunan jaringan konektif. Di dalam kulit, minyak kelapa membatasi kerusakan yang diakibatkan oleh cahaya matahari berlebih.
Khasiat minyak kelapa bisa juga dimanfaatkan untuk mempercantik rambut. Nenek dan kakek kita pada zaman dahulu sebelum mengenal krim atau minyak rambut keluaran pabrik rajin mengoleskan minyak kelapa di rambutnya.
Tren untuk kembali ke alam dan menengok budaya Timur membuat orang-orang di dunia Barat mulai melirik khasiat minyak kelapa untuk kecantikan rambut. Di berbagai spa kini ditawarkan perawatan kulit lewat pijat dan perawatan rambut dengan cream bath menggunakan minyak kelapa

Buah Naga Kuatkan Fungsi Ginjal



Buah Naga Kuatkan Fungsi Ginjal


SHUTTERSTOCK
Kandungan air dan seratnya tinggi, merupakan sumber antioksidan, dan rendah kalori.
TERKAIT:
Buah Naga, Penghadang Sariawan
- Sajen buat dewa ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang kaya serat, vitamin, dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.
Buah naga memiliki penampilan sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu buah ini dikenal sebagai dragon fruit. Rasanya manis segar dan sedikit asam.
Ada yang mengaitkannya dengan mitos mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam di dalam pot.
Kaya Serat
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).
Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.
Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.
Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara dengan 1 mikrogram retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya separuh dari betakaroten yang terserap yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira hanya 1/6 dari kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh tubuh.
Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
Turunkan Kolesterol
Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah.
Badan Litbang Pertanian RI menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Khasiat buah naga masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain penelitian yang masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan, masih banyak di antara kita yang sama sekali tidak mengenal buah ini.
Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1 pada buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1 per orang per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah 0,5-0,9 mg untuk anak-anak di bawah 10 tahun, serta 0,9-1,0 mg untuk orang dewasa. Wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui perlu tambahan sebesar 0,3 mg per hari di atas kebutuhan normalnya.
Pada prinsipnya tiamin (vitamin B1) berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP. Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis (beri-beri kering), yang disebabkan oleh terganggunya transmisi saraf atau jaringan saraf menderita kekurangan energi. Gejala kekurangan tiamin mula-mula adalah lelah, hilang selera makan, berat badan menurun, dan gangguan pencernaan.
Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk mentralkan racun dalam darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah hipertensi.
Kandungan air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 g daging buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.
Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga (Komponen dan Kadarnya)
Air (g) 82,5-83,0
Protein (g) 0,16-0,23
Lemak (g) 0,21-0,61
Serat/dietary fiber (g) 0,7-0,9
Betakaroten (mg) 0,005-0,012
Kalsium (mg) 6,3-8,8
Fosfor (mg) 30,2-36,1
Besi (mg) 0,55-0,65
Vitamin B1 (mg) 0,28-0,30
Vitamin B2 (mg) 0,043-0,045
Vitamin C (mg) 8-9
Niasin (mg) 1,297-1,300
Prof Made Astawan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB

Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Bali



Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Bali



Jeruk Bali
TERKAIT:
Sebutir Jeruk Lebih "Ampuh" Ketimbang Pil
Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Nipis
Inilah 26 Khasiat Jeruk Nipis
Ayo, Manfaatkan Jeruk
— Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut pernah diungkapkan peneliti asal Israel dalam berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut. Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih. Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.
Hasilnya, pasien kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas Jagiellonian Polandia menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini, penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui, merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi.
Manfaat lain jeruk bali ialah membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah), sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Kandungan jeruk bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara

Kacang Pistachios Bikin Gampang Ereksi



Kacang Ini Bikin Gampang Ereksi


Shutterstock
Kacang Pistachios
TERKAIT:
Ini Dia, Viagra dari Racun Laba-laba
Menghisap Ganja Bikin Mr.P Merana
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Impotensi
Beragam Penyebab Loyonya Mr.P
Usia dan Penurunan Kemampuan Seks Pria
— Apakah Anda salah seorang penggemar kacang pistachio? Beruntunglah bila Anda pria yang rutin mengonsumsi camilan impor berharga cukup mahal ini.
Menurut sebuah penelitian, kebiasaan mengudap kacang ini ternyata berefek positif bagi kaum Adam dalam mempertahankan kejantanan.
Seperti yang dipublikasikan dalam edisi terbaru International Journal of Impotence Research: The Journal of Sexual Medicine, kebiasaan mengonsumsi pistachio dapat memperbaiki fungsi seksual pada pria yang memiliki gejala impotensi atau disfungsi ereksi (DE).
Para peneliti di Turki melibatkan para relawan yang diberikan camilan 100 gram pistachio (sekitar satu cangkir) pada saat makan siang. Konsumsi dilakukan setiap hari selama tiga pekan. Pada akhir penelitian ditemukan, 17 relawan mencatat skor 50 persen yang lebih baik pada kuisioner seputar DE dibandingkan skor mereka sebelum konsumsi kacang.
Para relawan ini juga menunjukkan perbaikan pada fungsi ereksi, kepuasan saat berhubungan intim, fungsi orgasme, dan gairah seksual. Bahkan, aliran darah menuju penis juga menunjukkan peningkatan sekitar 22 persen melalui pengukuran ultrasound.
"Kacang pistachio mengandung asam amino non-esensial arginine yang relatif tinggi, yang tampaknya dapat mempertahankan fleksibilitas pembuluh arteri dan meningkatkan aliran darah dan memicu nitrat oksida, zat yang melenturkan pembuluh darah," ungkap salah seorang peneliti, Mustafa Aldemir, dari Atatürk Teaching and Research Hospital di Turki.
Para relawan pria yang terlibat penelitian ini juga dilaporkan menunjukkan perbaikan kadar kolesterol yang signifikan. Hal ini dikarenakan pistachios juga kaya akan asam lemak tak jenuh, serat, dan plant sterol. Riset sebelumnya juga menunjukkan adanya hubungan antara level kolesterol dan impotensi atau DE.
Meskipun temuan ini dapat menggoda Anda untuk segera membeli kacang pistachio, para peneliti menegaskan bahwa hasil penelitian ini masih dalam tahap awal. Jadi, bila Anda memang sedang mengalami problem fungsi seksual, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah paling bijak daripada sekadar mengudap kacang impor ini.

Lidah Buaya Bantu Atasi Diabetes



Lidah Buaya Bantu Atasi Diabetes\


Shutterstock
Lidah buaya, bisa membantu mengatasi luka bakar minor.
TERKAIT:
Agar Gula Darah Tetap Stabil
5 Langkah Cegah Diabetes
5 Ramuan Alami Antimag
Cegah Diabetes dengan Susu
Kombinasi Teh Hijau dan Lidah Buaya, Kulit Sehat Stres Lenyap
— Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Makanan kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr Freddy Wilmana MFPM SpFK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat, antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya, lidah buaya mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin.
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya.
Yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.
Ramuan lidah buaya
Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari. Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari. Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.